Motomotifo.com – Motor bermesin 2 tak sempat menjadi primadona di kalangan pecinta otomotif di Indonesia. Namun, saat ini, motor 2 tak telah digantikan oleh motor 4 tak yang terbukti lebih efisien dan ramah lingkungan. Meskipun demikian, cara kerja mesin 2 tak tetap menarik karena kesederhanaannya dan kemampuannya menghasilkan tenaga yang besar.
Cara kerja mesin 2 tak memang berbeda dengan mesin 4 tak. Mesin 2 tak memiliki siklus kerja yang lebih singkat dan sederhana, yang dapat menghasilkan tenaga yang besar, tetapi juga memengaruhi tingkat emisi yang dihasilkan. Selain itu, mesin 2 tak juga lebih boros bensin karena siklus kerjanya yang cepat memerlukan lebih banyak bahan bakar untuk menjaga kinerja yang optimal.
Faktor tingkat emisi yang tinggi menjadi alasan utama mengapa motor 2 tak tidak lagi diproduksi untuk segmen konsumen oleh berbagai pabrikan terkemuka seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan lainnya. Saat ini, motor 2 tak hanya diperuntukkan untuk keperluan kompetisi, terutama pada ajang motocross.
Mesin 2 tak memang sangat cocok untuk motocross karena cara kerjanya yang unik. Motor bermesin 2 tak memiliki siklus kerja yang lebih cepat dan sederhana, yang menjadikannya pilihan ideal untuk balap off-road yang membutuhkan akselerasi yang cepat dan tenaga yang besar. Performa yang menakjubkan ini tak lepas dari kinerja setiap komponen yang ada di mesin 2 tak, lalu apa saja komponennya?
Komponen Mesin Motor 2 Tak
Ada beragam komponen pada mesin motor 2 tak. Setiap komponen memiliki fungsi berbeda-beda. Nah untuk mengetahui apa saja komponen mesin 2 tak, silakan simak informasi motomotifo.com berikut ini.
1. Crankcase (Carter Bawah)
Crankcase adalah bagian bawah mesin yang berperan penting dalam mengelola beberapa komponen utama motor 2 tak. Komponen ini adalah rumah bagi piston, poros engkol, dan beberapa komponen lainnya.
Crankcase dirancang untuk menjaga komponen-komponen ini dalam lingkungan yang terlindungi. Selain itu, crankcase juga berfungsi sebagai reservoir untuk minyak mesin, yang berperan dalam pelumasan komponen bergerak, seperti poros engkol.
2. Cylinder (Silinder)
Cylinder adalah bagian atas mesin motor 2 tak yang menjadi tempat utama untuk proses pembakaran. Di dalam cylinder inilah campuran udara dan bahan bakar dikompresi dan dibakar oleh percikan dari busi.
Ruang bakar di dalam cylinder adalah yang menghasilkan tenaga yang menggerakkan motor. Cylinder ini biasanya terbuat dari logam tahan karat untuk menahan suhu dan tekanan tinggi selama pembakaran.
3. Piston
Piston adalah komponen yang bergerak naik dan turun di dalam cylinder. Gerakan piston ini dikendalikan oleh poros engkol dan merupakan bagian yang paling aktif dalam siklus kerja mesin.
Saat piston bergerak turun, ia menarik campuran udara dan bahan bakar ke dalam cylinder melalui intake port.
Saat bergerak ke atas, piston memampatkan campuran ini sebelum pembakaran. Kemudian, piston turun lagi saat tenaga hasil pembakaran mendorongnya, menghasilkan gerakan rotasi pada poros engkol.
4. Connecting Rod (Batang Penghubung)
Connecting rod adalah komponen yang menghubungkan piston dengan poros engkol. Ini merupakan elemen penting dalam mengubah gerakan naik-turun piston menjadi gerakan rotasi pada poros engkol. Connecting rod ini biasanya terbuat dari baja tahan karat yang kuat dan ringan.
5. Crankshaft (Poros Engkol)
Crankshaft adalah komponen yang mengubah gerakan naik-turun piston menjadi gerakan rotasi yang digunakan untuk menggerakkan roda kendaraan.
Poros engkol ini memiliki tiga lengan, yang dikenal sebagai lengan engkol, yang berputar saat motor beroperasi. Gerakan rotasi dari poros engkol ini selanjutnya ditransfer ke transmisi untuk mengatur kecepatan kendaraan.
6. Spark Plug (Busi)
Spark plug atau busi adalah komponen yang menghasilkan percikan api yang diperlukan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam cylinder.
Percikan api ini memicu proses pembakaran yang menghasilkan tenaga. Keadaan busi yang baik sangat penting untuk menjaga pembakaran yang efisien.
7. Intake Port (Saluran Masuk)
Intake port adalah saluran yang menghubungkan karburator dengan ruang engkol. Ini memungkinkan masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam motor. Karburator mengatur perbandingan yang tepat antara udara dan bahan bakar sebelum masuk ke ruang engkol.
8. Transfer Port (Saluran Penghubung)
Transfer port adalah saluran penghubung yang memungkinkan aliran campuran udara dan bahan bakar dari ruang engkol ke ruang bakar. Ini penting dalam proses pembakaran dan perpindahan gas di dalam mesin.
9. Exhaust Port (Saluran Keluar)
Exhaust port adalah saluran keluar yang menghubungkan ruang bakar dengan knalpot. Ini memungkinkan gas buang yang dihasilkan selama pembakaran keluar dari mesin. Knalpot kemudian memandu gas buang ke atmosfer dan meredam suara mesin.
Semua komponen di atas akan bekerja bersama-sama dalam menjalankan mesin motor 2 tak untuk menghasilkan tenaga dan torsi maksimum di setiap putaran mesin. Inilah salah satu alasan kenapa motor Yamaha 2 tak jadul memiliki peforma yang menakjubkan, seperti Yamaha RX-King dan beragam motor 2 tak lainnya.
Cara Kerja Mesin 2 Tak
Meskipun memiliki banyak sekali komponen, namun cara kerja mesin 2 tak sebenarnya cukup sederhana. Sesuai namanya, mesin 2 tak memiliki dua langkah operasional inti yang dilakukan dalam satu putaran poros engkol. Adapun cara kerja mesin 2 tak adalah sebagai berikut:
1. Langkah Kompresi
Pada langkah pertama, saat piston bergerak ke atas, ia akan melakukan proses hisapan dan kompresi secara bersamaan. Campuran udara dan bahan bakar disedot ke dalam silinder melalui saluran masuk ketika piston di posisi bawah.
Kemudian, saat piston bergerak ke atas, campuran tersebut dikompresi, bersiap untuk pembakaran. Sementara itu, di bagian bawah piston, ruang krukcase menghisap campuran udara dan bahan bakar baru dari karburator.
2. Langkah Pembakaran
Pada langkah kedua, pembakaran dan pembuangan terjadi hampir bersamaan. Busi memercikkan api ketika piston mendekati titik mati atas, yang menyulut campuran udara dan bahan bakar, menghasilkan tenaga yang mendorong piston ke bawah.
Saat piston bergerak ke bawah, gas buangan dikeluarkan melalui port buang. Tak lama setelah itu, port transfer terbuka, memungkinkan campuran udara dan bahan bakar segar dari krukcase masuk ke dalam silinder, menggantikan gas buangan yang tersisa.
Jadi, meskipun tampak rumit dengan berbagai komponen yang ada, prinsip dasar cara kerja mesin 2 tak adalah melakukan siklus pembakaran dengan hanya dua langkah utama dalam satu putaran poros engkol. Hal membuat mesin 2 tak lebih sederhana dari segi konstruksi dibandingkan dengan mesin 4 tak, meskipun memiliki tantangan tersendiri dalam hal efisiensi dan emisi.
Lalu bagaimana dengan mesin 4 tak, bagaimana cara kerjanya? Bagi yang ingin mengetahui cara kerja mesin 4 tak, sobat bisa menyimak artikel sebelumnya mengenai “Perbedaan Motor 2 Tak dan 4 Tak“.
Keunggulan Mesin 2 Tak
Ada beragam perbedaan antara motor 2 tak dan 4 tak. Setiap perbedaan menjadi ciri khas tersendiri bagi motor 2 tak. Selain itu, motor bermesin 2 tak memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya tetap relevan dalam beberapa situasi.
Meskipun telah digantikan oleh mesin 4 tak dalam banyak aplikasi sehari-hari, mesin 2 tak masih memiliki tempatnya dalam industri otomotif karena beberapa keunggulan sebagai berikut:
1. Tenaga Lebih Besar
Mesin 2 tak memiliki siklus kerja yang lebih cepat daripada mesin 4 tak. Hal ini berarti bahwa mereka dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar per putaran mesin. Keunggulan ini membuat mesin 2 tak ideal untuk aplikasi di mana akselerasi cepat diperlukan, seperti balap motocross.
2. Desain Sederhana
Mesin 2 tak memiliki desain yang lebih sederhana dibandingkan dengan mesin 4 tak. Mereka memiliki jumlah komponen yang lebih sedikit, yang membuat mereka lebih mudah dalam hal pemeliharaan dan perbaikan.
3. Ringan
Mesin 2 tak cenderung lebih ringan daripada mesin 4 tak dengan daya yang setara. Ini membuat motor dengan mesin 2 tak lebih mudah untuk manuver dan memperoleh respons yang lebih cepat.
4. Perawatan Lebih Mudah
Perawatan mesin 2 tak umumnya lebih sederhana. Mereka tidak memiliki komponen kompleks seperti katup pada mesin 4 tak yang memerlukan penyesuaian reguler. Ini mengurangi biaya perawatan.
Kelemahan Mesin 2 Tak
Meskipun memiliki keunggulan-keunggulan di atas , mesin 2 tak juga memiliki keterbatasan, seperti emisi yang lebih tinggi dan konsumsi bahan bakar yang lebih boros dibandingkan dengan mesin 4 tak. Selain itu, mesin 2 tak juga memiliki beberapa kelemahan atau kekurangan lainnya, seperti berikut ini.
1. Emisi yang Tinggi
Mesin 2 tak menghasilkan tingkat emisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mesin 4 tak. Hal ini disebabkan oleh siklus kerja yang lebih sederhana yang memungkinkan sebagian campuran udara dan bahan bakar yang tidak terbakar keluar melalui knalpot. Tingginya emisi gas buang ini telah membuat mesin 2 tak dilarang di beberapa wilayah karena dampak negatifnya terhadap lingkungan.
2. Konsumsi BBM Tinggi
Mesin 2 tak cenderung lebih boros bahan bakar dibandingkan dengan mesin 4 tak. Hal ini karena siklus kerja yang lebih cepat memerlukan lebih banyak bahan bakar untuk menjaga kinerja yang optimal. Konsumsi bahan bakar yang tinggi membuat biaya operasional lebih tinggi.
3. Perawatan Lebih Sering
Mesin 2 tak memerlukan perawatan yang lebih sering dibandingkan dengan mesin 4 tak. Ini termasuk penggantian campuran oli dan bahan bakar yang tepat, membersihkan karburator secara teratur, serta perawatan busi yang lebih sering. Perawatan yang lebih intensif dapat meningkatkan biaya perawatan.
4. Umur Pakai yang Lebih Pendek
Karena mesin 2 tak sering bekerja pada tingkat stres yang tinggi untuk menghasilkan tenaga besar, umur pakai komponen mesin, terutama piston dan cylinder, cenderung lebih pendek daripada mesin 4 tak. Ini berarti perlu penggantian komponen lebih sering.
7. Suara yang Lebih Bising
Mesin 2 tak seringkali menghasilkan suara yang lebih bising dibandingkan dengan mesin 4 tak. Suara knalpot yang khas dari mesin 2 tak dapat dianggap mengganggu oleh beberapa orang, terutama dalam penggunaan sehari-hari.
6. Ketergantungan Minyak Mesin
Mesin 2 tak memerlukan campuran minyak mesin khusus dengan bahan bakar. Kesalahan dalam perbandingan campuran dapat menyebabkan masalah seperti pembakaran yang tidak efisien dan kerusakan pada mesin.
Sebenarnya masih ada beberapa kelebihan dan kekurangan lainnya. Untuk mengetahuinya secara lengkap, sobat bisa menyimaknya pada artikel berikut “Kelebihan dan Kekurangan Mesin 2 Tak“.
Kesimpulan
Emisi tinggi dan konsumsi bahan bakar yang tinggi adalah dua masalah utama yang membuat mesin 2 tak ditinggalkan oleh pabrikan motor konsumen di seluruh dunia. Kendala emisi ini terutama disebabkan oleh siklus kerja yang lebih sederhana dalam mesin 2 tak, yang memungkinkan sebagian campuran udara dan bahan bakar yang tidak terbakar keluar melalui knalpot. Hal ini mengakibatkan emisi gas buang yang tinggi dan berdampak negatif pada lingkungan.
Selain itu, konsumsi bahan bakar yang tinggi juga menjadi masalah karena mesin 2 tak memerlukan lebih banyak bahan bakar untuk menjaga kinerja yang optimal. Hal ini membuat biaya operasional lebih tinggi dan kurang efisien dibandingkan dengan mesin 4 tak yang lebih umum digunakan dalam motor konsumen.
Saat ini, mesin 2 tak lebih umum ditemukan pada motor yang diperuntukkan untuk keperluan kompetisi, seperti motor trail KTM 2 tak dan motor dari merek lainnya. Di dunia kompetisi, mesin 2 tak masih digunakan karena keunggulannya dalam tenaga dan akselerasi yang cepat. Meskipun demikian, pabrikan terus mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan dan efisien, seperti mesin 4 tak, untuk memenuhi regulasi emisi yang semakin ketat dan tuntutan lingkungan yang lebih bersahabat.
Nah demikianlah informasi mengenai cara kerja mesin 2 tak beserta setiap komponen yang ada didalam-Nya. Semoga artikel ini bermanfaat dan simak pula artikel lainnya mengenai “Kelebihan Dan Kekurangan Kaliper Brembo 2 Piston” dan beragam artikel seputar dunia otomotif lainnya.
FAQ
Apabila masih ada pertanyaan terkait cara kerja mesin 2 tak, silakan simak halaman FAQ berikut ini.
Mesin motor 2 tak memiliki dua langkah operasional inti dalam satu putaran poros engkol. Langkah pertama adalah kompresi, di mana campuran udara dan bahan bakar disedot ke dalam silinder dan dikompresi oleh piston. Langkah kedua adalah pembakaran, di mana busi memercikkan api untuk membakar campuran tersebut, menghasilkan tenaga yang mendorong piston ke bawah. Gas buang dikeluarkan melalui port buang, dan campuran segar masuk ke dalam silinder melalui port transfer.
Komponen utama pada mesin motor 2 tak meliputi crankcase (carter bawah), cylinder (silinder), piston, connecting rod (batang penghubung), crankshaft (poros engkol), spark plug (busi), intake port (saluran masuk), transfer port (saluran penghubung), dan exhaust port (saluran keluar). Setiap komponen memiliki peran penting dalam siklus kerja mesin.
Mesin 2 tak lebih boros karena siklus kerjanya yang lebih cepat memerlukan lebih banyak bahan bakar untuk menjaga kinerja yang optimal. Selain itu, sebagian campuran bahan bakar tidak terbakar dan keluar melalui knalpot, mengurangi efisiensi bahan bakar.
Motor 2 tak lebih cepat karena siklus kerja yang lebih singkat dan sederhana. Mereka dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar per putaran mesin, sehingga memberikan akselerasi yang cepat. Itu membuat mereka ideal untuk balap off-road dan motocross di mana akselerasi yang cepat dibutuhkan.
Tidak ada jawaban pasti untuk pertanya ini, karena keunggulan dan kelemahan mesin 2 tak tergantung pada aplikasi dan preferensi. Mesin 2 tak lebih baik dalam hal akselerasi dan desain yang lebih sederhana, namun kurang efisien dan berdampak buruk pada lingkungan dibandingkan dengan mesin 4 tak.
Keunggulan mesin 2 tak termasuk tenaga lebih besar per putaran mesin, desain sederhana, ringan, perawatan lebih mudah, dan respons cepat. Hal ini membuat mereka cocok untuk balap off-road dan motor kompetisi.
Kelemahan mesin 2 tak meliputi tingkat emisi yang tinggi, konsumsi bahan bakar yang boros, perawatan lebih sering, umur pakai komponen yang lebih pendek, suara yang lebih bising, dan ketergantungan pada campuran minyak mesin. Mesin 2 tak juga tidak sesuai dengan regulasi emisi yang semakin ketat dan tuntutan lingkungan yang lebih ramah.