Cara Kerja Mesin DOHC Beserta Fungsinya Pada Motor

Cara Kerja Mesin DOHC

Motomotifo.com – Pada saat ini, tepatnya di era kemajuan teknologi otomotif yang semakin canggih, mesin DOHC (Double Overhead Camshaft) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia motor. Lalu, bagaimana cara kerja mesin DOHC pada motor?

Baik pada motor maupun mobil, sobat pasti sering menjumpai penulisan DOHC yang sangat menarik perhatian tersebut. Namun, apakah sobat benar-benar memahami apa sebenarnya DOHC itu? Karena pada saat ini, masih banyak orang yang belum mengetahui apa itu mesin DOHC.

DOHC sendiri adalah kepanjangan dari Double Overhead Camshaft yang merupakan jenis mesin yang telah dikembangkan oleh para ahli otomotif sebagai alternatif yang lebih canggih dari mesin SOHC. Mesin DOHC terus diadopsi oleh para produsen motor terkemuka di dunia untuk menghadirkan kendaraan terbaru yang lebih bertenaga dan efisien.

Fungsi Mesin DOHC

Fungsi Mesin DOHC

Mesin DOHC (Double Overhead Camshaft) adalah suatu desain konfigurasi mesin yang menggunakan dua poros nok yang terletak di bagian atas kepala silinder (overhead) untuk mengendalikan katup-katup masuk (intake) dan keluar (exhaust) secara terpisah. Untuk lebih jelasnya mengenai kelebihan mesin SOHC, silahkan simak ulasan selengkapnya dari Motomotifo.com berikut ini.

1. Kontrol Katup yang Lebih Akurat

Dengan adanya dua poros nok (camshaft) terpisah untuk katup masuk dan katup buang, mesin DOHC dapat mengatur timing dan durasi buka-tutup katup secara lebih akurat. Hal ini memungkinkan pengaturan yang lebih presisi terhadap aliran udara dan bahan bakar ke dalam silinder serta pembuangan gas hasil pembakaran.

2. Efisiensi Pembakaran yang Lebih Baik

Kontrol yang lebih baik terhadap katup-katup memungkinkan mesin untuk mencapai efisiensi pembakaran yang lebih tinggi. Ini dapat meningkatkan kinerja mesin, efisiensi bahan bakar, dan emisi gas buang.

3. Tenaga dan Torsi yang Lebih Tinggi

Dengan mengoptimalkan aliran udara dan pembakaran, mesin DOHC dapat menghasilkan lebih banyak tenaga dan torsi dibandingkan dengan desain mesin lain yang mungkin kurang efisien dalam mengontrol katup.

4. Peningkatan Respons Mesin

Kontrol yang cermat terhadap katup-katup memungkinkan mesin DOHC merespons dengan cepat terhadap perubahan kebutuhan tenaga. Ini memberikan pengalaman berkendara yang lebih responsif dan dinamis.

5. RPM Tinggi

Mesin DOHC biasanya dapat beroperasi pada putaran mesin yang lebih tinggi (RPM) tanpa mengalami gejala seperti ‘henti katup’ (valve float) yang bisa terjadi pada mesin dengan desain nok tunggal. Hal ini mendukung mesin untuk menghasilkan tenaga tinggi pada RPM tinggi.

6. Desain Silinder yang Kompak

Karena camshaft terletak di bagian atas kepala silinder, desain mesin DOHC memungkinkan pengaturan katup yang lebih kompak. Hal ini dapat memberikan keuntungan dalam desain mesin yang lebih ringan dan kompak.

7. Peningkatan Efisiensi Pendinginan

Struktur mesin DOHC dapat memberikan ruang yang lebih baik untuk sistem pendinginan, karena kepala silinder dapat dirancang dengan lebih baik untuk mendistribusikan panas secara efisien.

8. Kemungkinan Overlap Katup yang Dapat Diatur

Mesin DOHC memungkinkan pengaturan overlap antara pembukaan katup masuk dan tutup katup buang. Ini dapat meningkatkan efisiensi pembakaran dan kinerja mesin pada kondisi tertentu.

Mesin DOHC sering ditemukan pada kendaraan-kendaraan dengan fokus pada kinerja tinggi, seperti motor sport atau motor balap. Karena kelebihan dan kekurangan mesin DOHC, serta kemampuannya untuk memberikan kontrol yang presisi terhadap katup-katup dapat meningkatkan kinerja mesin secara keseluruhan.

Cara Kerja Mesin DOHC

Cara Kerja Mesin DOHC

Mesin DOHC (Double Overhead Camshaft) adalah jenis mesin yang menggunakan dua poros nok (camshaft) yang terletak di bagian atas kepala silinder untuk mengendalikan katup masuk dan keluar. Berikut adalah penjelasan selengkapnya mengenai cara kerja mesin DOHC.

1. Struktur Nok (Camshaft)

Mesin DOHC memiliki dua poros nok yang ditempatkan di bagian atas kepala silinder. Satu poros nok dikhususkan untuk mengendalikan katup masuk (intake), sementara poros nok yang lain mengontrol katup keluar (exhaust).

2. Hubungan dengan Poros Engkol (Crankshaft)

Poros nok pada mesin DOHC terhubung dengan poros engkol melalui rantai timing atau sabuk timing. Hubungan ini menentukan timing atau waktu pembukaan dan penutupan katup dengan berdasarkan putaran poros engkol.

3. Timing Katup

Timing katup merujuk pada momen pembukaan dan penutupan katup. Poros nok mengontrol timing ini dengan presisi, memastikan bahwa katup terbuka dan tertutup pada waktu yang tepat selama siklus pembakaran.

4. Katup Masuk (Intake)

Ketika poros nok yang mengendalikan katup masuk berputar, katup masuk terbuka untuk memungkinkan campuran udara dan bahan bakar masuk ke dalam silinder. Pembukaan dan penutupan katup masuk ini diatur untuk mengoptimalkan aliran udara ke dalam silinder.

5. Katup Buang (Exhaust)

Poros nok yang mengendalikan katup buang membuka dan menutup katup buang untuk mengeluarkan gas hasil pembakaran dari silinder. Seperti katup masuk, pembukaan dan penutupan katup buang diatur untuk memastikan pengeluaran gas buang yang efisien.

6. Variable Valve Timing (VVT)

Beberapa mesin DOHC modern dilengkapi dengan teknologi Variable Valve Timing (VVT). Ini memungkinkan perubahan dalam timing katup tergantung pada kebutuhan mesin pada kecepatan atau beban tertentu. VVT dapat meningkatkan efisiensi mesin pada berbagai kondisi operasi.

7. Pengaturan Overlap Katup

Overlap katup merujuk pada periode di mana baik katup masuk maupun katup buang terbuka secara bersamaan. Pengaturan overlap dapat dioptimalkan untuk meningkatkan efisiensi pembakaran dan kinerja mesin pada kecepatan tinggi.

8. Rantai Timing atau Sabuk Timing

Poros nok pada mesin DOHC dihubungkan dengan poros engkol menggunakan rantai timing atau sabuk timing. Rantai atau sabuk ini memastikan keterkaitan yang tepat antara gerakan poros nok dan poros engkol, sehingga timing katup tetap akurat.

9. Desain Silinder

Struktur mesin DOHC memungkinkan pengaturan katup yang lebih kompak dan efisien. Kepala silinder dapat dirancang untuk mendukung aliran udara yang baik dan sistem pendinginan yang efisien.

10. Pengendalian Elektronik

Beberapa mesin DOHC dilengkapi dengan sistem pengendalian elektronik yang dapat memonitor dan mengatur kinerja mesin secara real-time. Ini termasuk kontrol terhadap sistem bahan bakar dan pengaturan variabel lainnya untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja.

Dengan kombinasi faktor-faktor ini, mesin DOHC dapat memberikan kinerja yang tinggi, efisiensi pembakaran yang baik, dan respons yang cepat saat berkendara.

Kesimpulan

Mesin DOHC (Double Overhead Camshaft) merupakan suatu desain mesin yang mengandalkan dua poros nok yang terletak di bagian atas kepala silinder untuk mengendalikan katup masuk dan keluar. Struktur ini memungkinkan kontrol yang sangat presisi terhadap pergerakan katup, meningkatkan efisiensi pembakaran, dan kinerja mesin secara keseluruhan.

Poros nok yang terhubung dengan poros engkol melalui rantai timing atau sabuk timing menentukan timing atau waktu pembukaan dan penutupan katup. Dengan poros nok terpisah untuk katup masuk dan keluar, mesin DOHC dapat mengatur timing secara independen, memberikan keleluasaan dalam mengoptimalkan aliran udara dan bahan bakar ke dalam silinder, serta memastikan pembuangan gas hasil pembakaran yang efisien.

Desain mesin DOHC yang kompak memberikan keuntungan dalam efisiensi pendinginan dan pengaturan katup. Overlap katup yang dapat diatur dan kontrol elektronik yang canggih menambah dimensi fleksibilitas pada kinerja mesin.

Dengan demikian, mesin DOHC mampu memberikan tenaga dan torsi yang tinggi, respons yang cepat, serta efisiensi pembakaran yang optimal. Keseluruhan, mesin DOHC mewakili evolusi desain mesin yang menggabungkan teknologi canggih untuk memberikan kinerja tinggi dan efisiensi dalam kendaraan modern.

Demikianlah informasi dari motomotifo.com mengenai cara kerja mesin DOHC yang dapat kami sampaikan. Semoga informasi tersebut diatas dapat bermanfaat bagi para pecinta otomotif, simak pula artikel lainnya terkait Cara Baca Ukuran Ban Motor dan Arti Setiap Kode Ban dan Harga Motor Scomadi Terbaru di Indonesia 2024 serta artikel otomotif lainnya.

FAQ

Apabila masih ada pertayaan terkait artikel cara kerja mesin DOHC, silakan simak halaman FAQ berikut ini.

Apa perbedaan utama antara Mesin DOHC dan SOHC?

Perbedaan utama terletak pada jumlah poros nok. Mesin DOHC memiliki dua poros nok yang mengendalikan katup masuk dan keluar secara terpisah, sedangkan mesin SOHC (Single Overhead Camshaft) hanya memiliki satu poros nok untuk mengendalikan keduanya.

Apa keuntungan Mesin DOHC dalam kinerja kendaraan?

Mesin DOHC memberikan kontrol yang lebih akurat terhadap timing katup, yang menghasilkan efisiensi pembakaran yang lebih baik, peningkatan tenaga dan torsi, serta respons mesin yang lebih cepat. Desainnya juga memungkinkan operasi pada RPM tinggi.

Apa itu Variable Valve Timing (VVT) pada Mesin DOHC?

VVT adalah teknologi yang memungkinkan penyesuaian timing katup tergantung pada kebutuhan mesin pada berbagai kondisi operasi. Ini meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi mesin.

Bagaimana cara kerja Rantai Timing atau Sabuk Timing pada Mesin DOHC?

Rantai timing atau sabuk timing menghubungkan poros nok pada kepala silinder dengan poros engkol. Ini memastikan keterkaitan yang tepat antara pergerakan poros nok dan poros engkol, yang mendefinisikan timing katup.

Apakah semua kendaraan menggunakan Mesin DOHC?

Tidak, meskipun banyak kendaraan performa tinggi atau sport menggunakan Mesin DOHC, masih banyak kendaraan lain yang menggunakan mesin dengan desain lain, seperti SOHC atau mesin dengan konfigurasi yang lebih sederhana.

Apakah Mesin DOHC memerlukan perawatan khusus?

Mesin DOHC memerlukan perawatan reguler seperti mesin lainnya, seperti penggantian oli dan pemeriksaan sistem katup. Penting untuk mengikuti jadwal perawatan yang disarankan oleh produsen kendaraan.