20 Fungsi Busi Motor: Komponen dan Cara Kerja

Fungsi Busi Motor

Motomotifo.com – Busi motor adalah salah satu komponen penting dalam sistem pengapian mesin motor. Fungsi busi motor yang paling utama adalah menghasilkan bunga api di dalam ruang bakar untuk membakar campuran bahan bakar dan udara. Selain itu, busi juga memiliki beberapa fungsi lainnya yang akan kami bahas pada artikel ini secara mendetail.

Asal sobat ketahui, motor tidak akan bisa hidup tanpa adanya busi. Pasalnya, komponen inilah yang menjadi penyebab utama terjadinya percikan api di dalam ruang bakar. Tanpa adanya busi, proses pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar tidak akan terjadi sehingga motor tidak bisa hidup, meski distarter ataupun diengkol.

Mengingat fungsi busi motor yang sangat penting, maka sobat wajib menjaga kondisinya dengan seksama agar motor tetap berjalan dengan baik dan terhindar dari masalah yang dapat mengganggu performa motor. Sobat bisa menggantinya dengan yang baru apabila muncul ciri-ciri busi motor harus diganti.

Jika busi kotor, sobat juga dapat mencoba membersihkan busi terlebih dahulu. Cara ini dapat menjadi opsi terbaik untuk menjaga kinerja busi dan memaksimalkan pengapian dalam mesin. Jika busi dibiarkan kotor, maka bisa mengganggu fungsi busi dalam sistem pengapian mesin yang mengakibatkan pembakaran menjadi tidak optimal dan efisiensi bahan bakar menurun.

Apa Fungsi Busi Motor?

Membersihkan ataupun mengganti busi motor harus dilakukan secara berkala agar fungsi busi tetap optimal. Nah untuk mengetahui apa saja fungsinya, silakan simak informasi motomotifo.com berikut ini.

1. Menghasilkan Percikan Api

Fungsi utama dari busi motor adalah menghasilkan bunga api di ruang bakar untuk membakar campuran bahan bakar dan udara. Bunga api ini diperlukan untuk menginisiasi proses pembakaran dan menggerakkan piston dalam silinder motor.

Bunga api yang dihasilkan oleh busi motor adalah kunci untuk memicu reaksi pembakaran yang mengubah energi kimia dalam campuran bahan bakar dan udara menjadi tenaga mekanis. Proses pembakaran ini menghasilkan dorongan yang mendorong piston ke bawah dalam silinder, menciptakan gerakan yang akhirnya menggerakkan roda dan memutar roda kendaraan

2. Mengatur Waktu Pembakaran

Selain fungsi di atas, busi motor juga berperan dalam mengatur waktu pembakaran. Pada saat busi melepas bunga api, ini menandakan saat yang tepat untuk proses pembakaran. Timing yang tepat sangat penting untuk mencapai efisiensi dan kinerja optimal motor.

Jika waktu pembakaran tidak disinkronkan dengan baik, maka bisa mengakibatkan pembakaran diruang mesin menjadi tidak sempurna, yang pada gilirannya dapat mengurangi efisiensi bahan bakar dan bisa membuat tenaga mesin menjadi berkurang.

3. Membantu Mengeluarkan Panas

Busi motor juga membantu mengeluarkan panas dari ruang bakar melalui elektroda busi. Ketika bunga api terbentuk, busi akan menjadi panas. Maka, panas akan dihantarkan melalui elektroda dan kepala busi menuju sistem pendinginan motor.

4. Memastikan Efisiensi Pembakaran

Busi motor juga bertanggung jawab untuk memastikan pembakaran yang efisien. Busi harus dapat menghasilkan bunga api yang stabil dan konsisten setiap kali busi melepaskan bunga api. Dengan pembakaran yang efisien, motor akan mampu menghasilkan tenaga lebih maksimal.

5. Mengoptimalkan Akselerasi dan Tenaga Mesin

Busi motor yang tepat juga dapat memperbaiki akselerasi dan tenaga mesin. Saat campuran bahan bakar dan udara terbakar dengan sempurna, ini akan menghasilkan daya yang lebih besar dan memberikan akselerasi yang lebih baik pada kendaraan.

6. Membantu Kendaraan Dihidupkan

Busi motor juga berperan dalam membantu kendaraan dihidupkan. Ketika kendaraan dihidupkan, busi akan menghasilkan bunga api yang diperlukan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar. Busi yang baik akan membuat mesin bisa dinyalakan dengan mudah dan cepat.

7. Mengurangi Emisi Gas Buang

Busi motor juga memiliki peran dalam mengurangi emisi gas buang. Dengan pembakaran yang efisien, busi dapat membantu mengurangi jumlah emisi gas berbahaya yang dihasilkan oleh mesin motor. Ini penting untuk menjaga kualitas udara dan lingkungan.

Nah itulah beberapa fungsi-fungsi busi motor beserta penjelasan lengkap pada setiap fungsinya. Setelah mengetahui fungsi komponen tersebut, selanjutnya mari kita membahas bagaimana cara kerja busi motor dalam sistem pembakaran mesin.

Komponen Busi Motor

Komponen Busi Motor

Sebelum memulai pembahasan tentang cara kerja busi motor, kita perlu memahami komponen-komponen yang terdapat pada busi. Setiap komponen memiliki peran penting dalam memengaruhi cara kerja busi dan, oleh karena itu, sobat wajib mengetahui apa saja komponen pada busi.

1. Center Electrode (Elektroda Tengah)

Elektroda pusat merupakan komponen utama dalam busi. Komponen ini terletak di bagian tengah busi dan memiliki peran penting dalam menghasilkan percikan api yang diperlukan dalam proses pembakaran mesin.

Komponen ini akan menerima arus listrik dan berinteraksi dengan elektroda tepi, sehingga menciptakan percikan api yang membakar campuran bahan bakar dan udara dalam ruang bakar mesin.

2. Side Electrode (Elektroda Samping)

Elektroda samping adalah elektroda yang berjarak sangat dekat dengan elektroda pusat. Percikan api terbentuk di antara elektroda pusat dan tepi saat arus listrik mengalir melalui keduanya. Elektroda samping memiliki peran penting dalam menghasilkan percikan api yang diperlukan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara dalam ruang bakar mesin.

4. Insulator (Isolator):

Isolator adalah bahan dielektrik yang mengelilingi elektroda dan berfungsi sebagai pemisah antara elektroda pusat dan elektroda tepi. Komponen ini berperan penting dalam menjaga arus listrik hanya mengalir melalui elektroda pusat, sehingga menciptakan percikan api yang diperlukan dalam proses pembakaran.

Dengan memisahkan kedua elektroda, isolator membantu memastikan bahwa percikan api terbentuk dengan baik dan menghasilkan pembakaran yang efisien dalam ruang bakar mesin.

4. Shell (Cangkang)

Cangkang merupakan bagian luar busi yang berfungsi sebagai pelindung bagi komponen internalnya dari kondisi lingkungan yang keras. Bagian ini juga memiliki ulir yang memungkinkan busi untuk dipasang ke blok silinder mesin.

Fungsi utama cangkang adalah menjaga komponen internal busi agar tetap aman dan terisolasi dari elemen-elemen eksternal yang dapat memengaruhi kinerja dan umur pakai busi.

Selain itu, ulir pada cangkang memungkinkan pemasangan busi ke mesin sehingga dapat berfungsi sesuai dengan fungsinya dalam proses pembakaran.

5. Terminal

Selanjutnya ada Terminal yang merupakan bagian busi yang berfungsi sebagai titik koneksi antara busi dan kabel pengapian. Terminal ini menghubungkan busi ke sistem pengapian dan bertanggung jawab untuk membawa arus listrik dari sistem pengapian menuju busi.

Fungsi terminal ini sangat penting dalam mentransfer energi listrik yang diperlukan untuk menciptakan percikan api di antara elektroda pusat dan tepi, yang selanjutnya digunakan dalam proses pembakaran dalam mesin.

Kualitas dan keandalan terminal sangat berpengaruh terhadap kinerja busi secara keseluruhan, sehingga menjaga terminal dalam kondisi baik sangat penting untuk menjaga mesin berjalan dengan efisien.

6. Gasket (Gasket)

Gasket adalah komponen yang terbuat dari karet atau logam. Fungsinya adalah mencegah kebocoran kompresi di sekitar busi. Gasket membantu menjaga tekanan di dalam ruang bakar motor dan mencegah kebocoran gas beracun.

7. Threads (Ulir)

Threads pada busi berbentuk spiral dan berfungsi untuk mengunci busi pada kepala silinder mesin. Dengan ulir ini, busi dapat dipasang dengan kuat dan aman pada posisinya.

Semua komponen di atas memiliki fungsi dan tugas berbeda-beda untuk memastikan sistem pengapian motor berjalan dengan baik dan benar. Jika terdapat kerusakan pada salah satu komponen tersebut, maka kinerja busi akan terganggu.

Cara Kerja Busi Motor

Setelah mengetahui semua fungsi busi motor dan komponen yang ada di dalamnya, selanjutnya mari lihat bagaimana cara kerja busi motor.

1. Pembentukan Percikan Api

Saat motor dihidupkan, sistem pengapian mengirimkan arus listrik tinggi dari baterai ke busi motor melalui kabel pengapian. Busi motor memiliki elektroda yang terisolasi di dalamnya. Elektroda ini terdiri dari elektroda pusat dan elektroda tepi, yang berada dalam jarak yang sangat dekat satu sama lain di dalam busi.

2. Konduksi Arus Listrik

Arus listrik yang diterima dari sistem pengapian mengalir melalui busi. Ketika arus ini mengalir melalui elektroda pusat dan mencapai elektroda tepi, terjadi perbedaan potensial yang menyebabkan terjadinya percikan api di antara kedua elektroda. Percikan api ini merupakan titik fokus dalam proses pengapian.

3. Pemanasan Elektroda

Percikan api yang dihasilkan oleh busi adalah sangat panas dan sangat kuat. Panas yang dihasilkan ini sangat intens. Panas tersebut, selain menciptakan percikan api, juga memanaskan elektroda busi dengan sangat cepat. Pemanasan ini terjadi dalam sekejap, dan suhu elektroda menjadi sangat tinggi, cukup untuk memicu reaksi kimia yang diperlukan untuk pembakaran campuran bahan bakar dan udara.

4. Menginisiasi Pembakaran

Panas yang dihasilkan oleh busi inilah yang menginisiasi proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar mesin. Inisiasi pembakaran ini menghasilkan ledakan yang cepat dan kuat, yang mendorong piston turun dalam silinder mesin.

5. Gerakan Piston

Gerakan piston turun ini mengubah energi dari ledakan pembakaran menjadi gerakan mekanis. Piston ini terhubung ke poros engkol, dan gerakan turun piston menghasilkan putaran pada poros engkol. Putaran ini adalah yang menghasilkan tenaga yang akan menggerakkan roda kendaraan.

6. Proses Berulang

Setelah ledakan, gas buang yang dihasilkan selama proses pembakaran dikeluarkan melalui sistem knalpot. Mesin kemudian kembali ke tahap awal dari siklus ini untuk mengulangi proses ini berulang kali selama motor beroperasi.

Dapat kita simpulkan bahwa cara kerja busi adalah dengan menciptakan percikan api yang sangat panas melalui konduksi arus listrik di antara elektroda busi, yang selanjutnya memanaskan elektroda dengan cepat.

Percikan api ini menginisiasi pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar, yang menghasilkan ledakan yang mendorong piston turun dalam silinder mesin. Gerakan piston turun ini kemudian mengubah energi dari pembakaran menjadi gerakan mekanis yang menggerakkan roda kendaraan.

Busi akan bekerja secara terus-menerus selama motor beroperasi, karena busi memainkan peran kunci dalam setiap siklus pembakaran mesin motor, menghasilkan percikan api yang memulai pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar. Sehingga, busi harus berfungsi tanpa henti selama mesin berjalan untuk menjaga motor beroperasi dengan baik.

Kesimpulan

Busi bukan hanya bertanggung jawab atas pengapian mesin, tetapi juga memiliki peran krusial dalam menjaga kinerja motor. Dengan menghasilkan percikan api yang kuat, busi memastikan bahwa campuran bahan bakar dan udara terbakar dengan efisien di dalam ruang bakar motor. Hal ini tidak hanya menghidupkan mesin, tetapi juga memengaruhi performa, efisiensi bahan bakar, emisi gas buang, dan kenyamanan berkendara.

Oleh karena itu, menjaga busi dalam kondisi baik dan menggantinya secara teratur adalah langkah yang penting dalam pemeliharaan sepeda motor. Kerusakan atau keausan pada busi dapat mengakibatkan berbagai masalah, seperti penurunan tenaga, konsumsi bahan bakar yang tidak efisien, atau bahkan mesin sulit dihidupkan.

Nah demikianlah informasi mengenai fungsi busi motor, cara kerja, dan semua komponen yang ada di dalamnya. Semoga informasi di atas bermanfaat bagi yang belum mengetahui fungsi busi pada motor. Simak pula artikel lainnya mengenai “Kelebihan Dan Kekurangan Honda Genio” dan beragam artikel lainnya seputar dunia otomotif di Indonesia.

FAQ

Apabila masih ada pertanyaan terkait artikel di atas, silakan simak halaman FAQ berikut ini.

Apa fungsi utama busi motor?

Busi motor memiliki fungsi utama untuk menghasilkan percikan api yang diperlukan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara dalam ruang bakar motor.

Apa saja komponen-komponen penting dalam busi motor?

Komponen-komponen utama dalam busi motor meliputi elektroda pusat, elektroda samping, isolator, cangkang, dan resistor (pada busi tipe tertentu).

Bagaimana cara kerja busi motor?

Busi motor menerima aliran listrik dari sistem pengapian, yang kemudian menciptakan percikan api saat listrik melompat di antara elektroda pusat dan elektroda samping. Percikan api ini digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar motor, menghasilkan tenaga untuk menggerakkan motor.

Berapa sering sebaiknya busi motor diganti?

Waktu penggantian busi motor dapat bervariasi tergantung pada jenis busi dan rekomendasi produsen. Namun, secara umum, busi sebaiknya diperiksa dan diganti setiap 6.000 hingga 10.000 kilometer, tergantung pada kondisi penggunaan dan spesifikasi kendaraan.