Motomotifo.com – Helm memiliki peran yang sangat penting sebagai alat pengaman saat kita melakukan perjalanan dengan sepeda motor. Fungsinya tidak hanya sebagai pelindung kepala dari benturan, tetapi juga sebagai perangkat yang wajib digunakan untuk keamanan pengendara. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara merawat helm agar tetap awet.
Pentingnya penggunaan helm ini semakin diperkuat oleh potensi risiko kecelakaan yang dapat terjadi di jalan. Dengan menggunakan helm, pengendara dapat meminimalisasi risiko cedera serius pada kepala, yang bisa menjadi penyelamat hidup dalam situasi darurat. Selain itu, jika tidak memakai helm saat berkendara juga bisa terkena denda tilang tidak pakai helm.
Namun, tidak hanya pemakaian helm yang perlu diperhatikan, tetapi juga perawatannya. Hal ini menjadi lebih penting mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu, yang dapat mempengaruhi kualitas helm. Helm mudah menjadi lembap dan mengembangkan bau apek akibat kondisi cuaca yang lembab atau penggunaan yang intensif.
Merawat helm bukan hanya tentang menjaga kebersihannya, tetapi juga tentang mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri di dalamnya. Helm yang memiliki bau apek menjadi indikasi adanya mikroorganisme yang dapat merugikan kesehatan pengendara. Aroma tak sedap tersebut dapat menjadi tanda bahwa helm perlu dibersihkan secara menyeluruh dan secara rutin.
Dengan demikian, menjaga kebersihan helm bukan hanya sebagai upaya untuk kenyamanan pengendara, tetapi juga sebagai perlindungan maksimal selama berkendara. Oleh karena itu, penting untuk secara rutin membersihkan dan menyimpan helm dengan benar agar selalu dalam kondisi optimal. Untuk mengetahui informasi mengenai cara merawat helm selengkapnya, silakan simak artikel motomotifo.com berikut ini.
Penyebab Helm Kotor Dan Bau Apek
Penyebab helm kotor dan bau apek bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut adalah penyebab helm kotor dan bau apek yang umum terjadi, sering dijumpai dan dirasakan oleh para pengendara motor selengkapnya:
1. Keringat dan kelembapan
Saat berkendara, terutama dalam kondisi cuaca panas atau saat beraktivitas fisik, tubuh mengeluarkan keringat. Keringat yang tidak terserap dengan baik oleh bahan busa helm atau kelembapan yang tertinggal dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur. Akumulasi keringat yang berlebihan dapat menyebabkan helm menjadi kotor dan berbau tidak sedap.
2. penggunaan rutin dan intensif
Helm yang digunakan secara rutin dan intensif cenderung lebih cepat kotor karena terpapar debu, polusi udara, dan kotoran lainnya di sepanjang perjalanan. Penggunaan yang terus-menerus tanpa perawatan yang memadai dapat meningkatkan risiko penumpukan kotoran dan bau tidak sedap.
3. kondisi cuaca
Helm yang terpapar oleh cuaca yang lembap atau basah dapat menjadi sarang bagi pertumbuhan jamur dan bakteri. Kelembapan yang tinggi juga dapat menyebabkan bau apek pada helm karena sulitnya pengeringan dan sirkulasi udara yang kurang optimal.
4. pengguna yang kurang menjaga kebersihan
Pengguna yang tidak rutin membersihkan rambut, kulit kepala, atau bahkan helm itu sendiri sebelum menggunakannya dapat menyebabkan penumpukan minyak, sel kulit mati, dan kotoran lainnya di dalam helm. Hal ini dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri dan jamur.
5. penyimpanan yang tidak tepat
Menyimpan helm di tempat yang tidak memiliki sirkulasi udara yang baik atau di area yang lembap dapat menyebabkan penumpukan kelembapan di dalam helm. Ini dapat mempercepat pertumbuhan jamur dan bakteri serta menyebabkan bau apek.
6. kualitas bahan helm
Helm yang terbuat dari bahan yang kurang berkualitas atau tidak tahan terhadap keringat dan kelembapan dapat lebih mudah mengalami kerusakan dan penumpukan bau apek. Pemilihan helm dengan bahan yang baik dapat membantu mengurangi risiko tersebut.
Untuk menghindari helm kotor dan bau apek, penting untuk membersihkan secara teratur, menjaga kebersihan kepala dan rambut sebelum menggunakannya. Serta menyimpan helm di tempat yang kering dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Perawatan rutin ini akan membantu memastikan helm tetap bersih, nyaman, dan dapat memberikan perlindungan maksimal saat berkendara.
Cara Merawat Helm Agar Tetap Awet
Merawat helm dengan baik dapat memastikan agar helm tetap awet, nyaman, dan memberikan perlindungan maksimal. Berikut adalah beberapa cara merawat helm agar tetap awet digunakan:
membersihkan secara rutin
Membersihkan helm secara rutin adalah langkah penting dalam perawatannya. Gunakan sikat lembut, air hangat, dan sabun ringan untuk membersihkan bagian luar helm. Pastikan untuk menyeka dengan lembut dan keringkan helm secara menyeluruh setelah dibersihkan.
membersihkan bagian dalam helm
Bagian dalam helm juga perlu dibersihkan secara teratur. Busa helm dapat menjadi tempat berkumpulnya keringat dan kotoran. Lepaskan busa jika memungkinkan dan cuci dengan air hangat dan sabun ringan. Pastikan untuk mengeringkannya sepenuhnya sebelum memasangnya kembali.
mencegah bau apek
Untuk mencegah bau apek, hindari menyimpan helm di tempat yang lembap. Setelah digunakan, biarkan helm terbuka untuk memungkinkan sirkulasi udara dan pengeringan yang baik. Gunakan produk pembersih helm khusus atau semprotkan disinfektan untuk membunuh bakteri dan jamur.
pengeringan yang baik
Setelah membersihkan helm, pastikan untuk mengeringkannya dengan baik sebelum digunakan kembali. Keringkan helm di tempat yang teduh dan hindari sinar matahari langsung, karena panas berlebih dapat merusak material helm.
hindari zat kimia yang merusak
Jauhi helm dari zat kimia seperti bensin, pelarut, atau bahan kimia agresif lainnya. Zat-zat tersebut dapat merusak lapisan pelindung dan membuat helm lebih rentan terhadap kerusakan.
Pembersihan khusus untuk visor helm
Bersihkan visor helm dengan hati-hati menggunakan kain lembut atau tisu khusus helm. Hindari menggosok visor dengan benda kasar yang dapat menyebabkan goresan. Periksa visor secara berkala untuk memastikan kejernihan dan penglihatan optimal.
simpan ditempat yang tepat
Simpan helm di tempat yang aman dan terlindung dari benturan. Gunakan tas helm atau tempat penyimpanan khusus untuk melindunginya dari goresan atau kerusakan saat tidak digunakan. Pastikan juga helm tidak terkena panas yang berlebihan, seperti yang dihasilkan oleh mesin kendaraan atau sinar matahari langsung.
perhatikan pengait dan pengencang
Periksa secara berkala kaitan dan pengencang helm. Pastikan semuanya berfungsi dengan baik dan tidak mengalami keausan atau kerusakan. Pengencang yang baik penting untuk memastikan helm tetap terpasang dengan aman selama penggunaan.
hindari paparan panas berlebih
Jauhi helm dari paparan panas ekstrem, seperti sinar matahari langsung atau sumber panas kendaraan. Panas berlebih dapat merusak bahan helm dan memengaruhi kinerjanya.
pengecekan rutin
Lakukan pengecekan rutin terhadap helm untuk memastikan tidak ada kerusakan atau keausan yang signifikan. Helm yang mengalami kerusakan perlu segera diperbaiki atau diganti untuk memastikan keamanan pengendara.
Dengan merawat helm secara rutin dan memperhatikan setiap detail perawatannya. Sobat dapat memastikan bahwa helm tetap awet, nyaman, dan efektif dalam memberikan perlindungan saat berkendara.
Ciri-Ciri Helm Sudah Tidak Layak Pakai
Ciri-ciri helm yang sudah tidak layak pakai dapat bervariasi tergantung pada preferensi para pengguna. Berikut adalah ciri-ciri helm yang sudah tidak layak pakai dan perlu segera diganti dengan yang baru:
1. Kerusakan Fisik Yang Terlihat
Helm yang sudah tidak layak pakai umumnya akan menunjukkan tanda-tanda kerusakan fisik yang terlihat, seperti retak, pecah, atau penyok pada bagian luar helm. Kerusakan ini bisa mengurangi kemampuan helm dalam menyerap dampak saat terjadi kecelakaan.
2. Kerusakan Pada Pengencang Dan Pengait
Periksa pengencang dan kaitan helm. Jika ada kerusakan atau keausan yang signifikan, seperti retakan pada pengencang atau kekenduran pada kaitan, helm mungkin sudah tidak aman untuk digunakan karena tidak dapat memastikan keamanan dan stabilitas saat digunakan.
3. Busa Yang Rusak Atau Hilang
Bagian dalam helm, terutama busa, juga perlu diperiksa. Jika busa dalam keadaan rusak, kempes, atau bahkan hilang, helm tidak akan memberikan perlindungan yang cukup pada kepala saat terjadi benturan.
4. Penurunan Kerja Visor
Visor atau kaca helm yang sudah kusam, tergores, atau retak dapat mengurangi penglihatan pengendara dan mengganggu penggunaan helm secara efektif. Visor yang tidak lagi memberikan jelas penglihatan perlu segera diganti.
5. Tidak Ada Sertifikasi Keselamatan
Helm yang tidak ada sertifikasi keselamatan, seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) atau sertifikasi internasional seperti ECE atau DOT, tidak lagi dianggap aman untuk digunakan. Sertifikasi ini menjamin bahwa helm telah lulus uji keselamatan yang ketat.
6. Umur Pakai Yang Sudah Maksimal
Helm memiliki umur pakai yang terbatas, terutama karena faktor penuaan bahan seperti polikarbonat atau resin. Helm yang telah mencapai atau melebihi batas umur pakai produsen biasanya sudah tidak layak pakai karena kemungkinan mengalami degradasi material yang dapat mengurangi kemampuan helm dalam menyerap energi benturan.
7. Bau Apek Yang Persisten
Bau apek yang persisten pada helm bisa menjadi indikasi adanya pertumbuhan jamur atau bakteri di dalam helm. Helm yang memiliki bau yang tidak sedap perlu segera dibersihkan dan diperiksa kebersihannya. Jika bau tidak hilang setelah pembersihan, ini bisa menjadi tanda bahwa helm sudah tidak layak pakai.
8. Tidak Cocok Atau Tidak Nyaman
Helm yang tidak lagi cocok atau tidak nyaman saat digunakan bisa menjadi tanda bahwa helm telah mengalami perubahan bentuk atau deformasi. Helm yang tidak pas atau tidak nyaman tidak akan memberikan perlindungan maksimal dan perlu segera diganti dengan yang baru dan sesuai.
Jika helm menunjukkan salah satu atau beberapa ciri-ciri di atas, sangat penting untuk segera menggantinya dengan helm baru yang aman dan sesuai standar keselamatan. Keselamatan pengendara adalah prioritas utama, dan menggunakan helm yang sudah tidak layak pakai dapat meningkatkan risiko cedera serius saat berkendara.
Kesimpulan
Merawat helm secara rutin dan teliti sangat penting untuk memastikan helm tetap awet, nyaman, dan dapat memberikan perlindungan maksimal saat berkendara. Selain itu, penting pula untuk mengetahui penyebab dan memperhatikan ciri-ciri helm yang sudah tidak layak pakai
Helm yang sudah tidak layak pakai harus segera diganti untuk menjaga keselamatan pengendara. Dengan melakukan perawatan secara teratur dan memeriksa kondisi helm secara berkala, kita dapat memastikan bahwa helm tetap dalam kondisi baik, siap digunakan, dan dapat memberikan perlindungan maksimal pada saat dibutuhkan.
Keselamatan pengendara adalah prioritas utama, dan perawatan helm yang baik merupakan langkah proaktif untuk menjaga keamanan dan kenyamanan saat berkendara. Demikianlah informasi mengenai cara merawat helm yang dapat kami sampaikan.
Semoga informasi di atas bermanfaat dan berguna bagi kalian semua para pecinta otomotif. Simak artikel sebelumnya mengenai “Merk Helm SNI terbaik Di Indonesia” dan beragam artikel lainnya, seputar dunia otomotif di Indonesia.
FAQ
Apabila masih ada pertanyaan terkait cara merawat helm, silakan simak halaman FAQ berikut ini.
Merawat helm secara berkala sangat penting untuk memastikan bahwa helm tetap dalam kondisi optimal, memberikan perlindungan maksimal, dan meningkatkan kenyamanan pengendara.
Idealnya, helm sebaiknya dibersihkan setelah setiap penggunaan, terutama jika terpapar kondisi cuaca ekstrem atau aktivitas fisik intensif. Pembersihan secara berkala membantu mencegah penumpukan kotoran dan menjaga kebersihan helm.
Bagian dalam helm, seperti busa, dapat dibersihkan dengan air hangat dan sabun ringan. Lepaskan busa jika memungkinkan, cuci dengan hati-hati, dan pastikan untuk mengeringkannya sepenuhnya sebelum dipasang kembali.
Helm sebaiknya disimpan di tempat yang kering dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Pastikan untuk mengeringkan helm sepenuhnya setelah dibersihkan atau setelah terpapar kelembapan.
Sebaiknya gunakan bahan pembersih yang dirancang khusus untuk helm atau sabun ringan. Hindari penggunaan bahan kimia agresif atau pelarut yang dapat merusak bahan helm.