Motomotifo.com – Teknologi katup desmodromic merupakan sebuah maha karya dari ahli mesin Italia, Fabio Taglioni, yang diciptakan pada tahun 1950-an. Dimana kelebihan dan kekurangan teknologi desmodromic ini mampu diaplikasikan dengan baik pada motor motor Ducati.
Keandalan teknologi ini sudah terbukti dengan keberhasilan Ducati menjadi juara dunia diajang World Superbike (WSBK) sebanyak 17 kali. Ducati meraih gelar WSBK pada tahun 1990, 1991, 1992, 1994, 1995, 1996, 1998, 1999, 2001, 2003, 2004, dan 2006.
Berbekal kesuksesan diajang World Superbike (WSBK) tersebut Ducati pun masuk ke ajang MotoGP pada 2003 dengan motor desmosedicinya. Kemudian sampai saat ini telah berhasil menjadi juara dunia sebanyak dua kali yaitu pada tahun 2007 dengan pembalap Casey Stoner dan pada tahun 2022 dengan pembalap Francesco Bagnaia.
Sementara untuk tahun ini juga dipastikan Ducati akan meraih gelar juara diajang MotoGP untuk ketiga kalinya. Karena praktis hanya tersisa dua pembalap saja yang masih bersaing dijalur juara dengan keunggulan poin yang sangat jauh dengan para pesaingnya yaitu, Francesco Bagnaia dan Jorge Martin yang kebetulan keduanya adalah pembalap Ducati.
Apa Itu Teknologi Desmodromic?
Teknologi desmodromic sendiri adalah sistem buka tutup katup bahan bakar udara tanpa menggunakan spring atau per. Filosofi kerja desmodromic diilhami dari sistem kerja gergaji kayu yang dilakukan oleh dua orang tukang yang saling bekerja sama.
Bila salah satu dari tukang menarik, tukang yang lain mendorong. Hasilnya, tenaga yang dipakai untuk memotong atau menggerakkan gergaji menjadi sedikit, sehingga tenaga yang dikeluarkan penggergaji kayu pun lebih besar dan lebih efisien.
Pengaplikasiannya pada mesin motor Ducati adalah dengan mekanisme buka tutup katup yang langsung dilakukan kem, tanpa perantaraan rocker arm atau sepatu katup. Kem mendorong katup untuk membuka, kemudian menutupnya, sedangkan gerak balik kem menjadi penarik katup.
Katup membuka dan menutup kem seperti lengan penggergaji. Saat kem mendorong untuk membuka klep, bagian belakangnya menarik klep untuk proses menutup. Ini membuat kerja buka-tutup ke-16 katup pada mesin jadi lebih akurat dan ringan.
Mekanisme buka tutup klep pada teknologi desmodromic dirancang memiliki presisi tinggi. Katup digerakkan dua kem dan dua rocker arm. Kem dan rocker arm tugasnya sama seperti pada mesin 4 tak umumnya yaitu, bertugas membuka klep. Untuk menutup, kem berbentuk setengah lingkaran dan rocker arm sebagai pasangannya bertugas menarik kembali katup ke tempat semula.
Karena satu kem bertugas ganda, gear cam desmo berbeda dengan mesin umumnya. Kalau mesin 4 tak biasa memakai model pergerakan 1 : 2, yaitu dua putaran kruk as, satu putaran kem, desmo menggunakan perbandingan 1 : 1.Kelebihan lainnya, akibat pergerakan katup tanpa per, kemungkinan terjadi floating (mengambang) pada pegas mampu diminimalkan.
Umumnya gejala floating terjadi karena kerja per kalah cepat dengan putaran noken-as. Akibatnya, detonsi (peledakan) bahan bakar tidak sempurna. Kondisi ini membuat sepeda motor yang menggunakan per lebih boros bahan bakar dibandingkan dengan motor Ducati Desmosedici. Berikut kelebihan dan kekurangan teknologi desmodromic pada motor Ducati.
Kelebihan Teknologi Desmodromic
Teknologi desmodromic pada motor Ducati memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya unik dan menjadi ciri khas dari merek ini. Untuk lebih jelasnya mengenai kelebihan teknologi desmodromic, silahkan simak ulasan selengkapnya dari Motomotifo.com berikut ini.
1. Kontrol Pembukaan dan Penutupan Katup yang Lebih Akurat
Desmodromic menghilangkan keterlambatan katup yang dapat terjadi pada sistem konvensional dengan pegas, karena katup dibuka dan ditutup secara langsung oleh mekanisme desmodromic.
2. Peningkatan Respons Mesin
Dengan kontrol yang lebih langsung terhadap pergerakan katup, respons mesin Ducati menjadi lebih cepat, memberikan sensasi berkendara yang lebih langsung dan responsif.
3. Peningkatan Efisiensi Pembakaran
Desmodromic dapat membantu meningkatkan efisiensi pembakaran dengan memastikan bahwa katup ditutup secara penuh, mengurangi risiko kebocoran gas pembakaran.
4. Rentang Putaran Tinggi
Desmodromic umumnya lebih cocok untuk mesin yang beroperasi pada rentang putaran tinggi, yang merupakan ciri khas mesin Ducati yang sering kali dirancang untuk performa tinggi.
5. Kemampuan Tuning yang Tinggi
Sistem desmodromic memberikan fleksibilitas tinggi dalam menyetel performa mesin, memungkinkan insinyur untuk menyesuaikan karakteristik mesin dengan lebih presisi.
6. Pengurangan Risiko “Floating Valve”
Floating valve adalah kondisi ketika katup tidak menutup sepenuhnya karena pegas tidak dapat menutupnya dengan cukup cepat. Desmodromic menghilangkan risiko ini karena katup ditutup secara langsung.
7. Ketahanan terhadap Putaran Tinggi
Desmodromic memberikan keandalan yang lebih baik pada putaran mesin tinggi, yang sering kali ditemui dalam motor sport atau superbike.
8. Kurangnya Getaran Mesin
Kontrol yang lebih baik atas pergerakan katup membantu mengurangi getaran mesin, meningkatkan kenyamanan berkendara dan mengurangi kelelahan pengendara.
9. Desain yang Lebih Kompak
Sistem desmodromic dapat dirancang lebih kompak dibandingkan dengan sistem pegas konvensional, memberikan keleluasaan desain yang lebih besar.
10. Peningkatan Daya Tahan Komponen
Penggunaan desmodromic dapat mengurangi keausan pada komponen katup dan sistem, memberikan daya tahan yang lebih baik dalam jangka panjang.
Kelebihan-kelebihan tersebut menjadikan teknologi desmodromik sebagai salah satu inovasi yang mendukung performa tinggi dan keunggulan motor Ducati di dunia otomotif.
Baca Juga:
Kekurangan Teknologi Desmodromic
Meskipun teknologi desmodromic pada motor Ducati memiliki banyak kelebihan, namun terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah kekurangan teknologi desmodromic pada motor Ducati selengkapnya.
1. Kompleksitas dan Biaya Produksi Tinggi
Sistem desmodromic cenderung lebih kompleks dalam desain dan membutuhkan presisi tinggi dalam pembuatan komponen. Sehingga dapat meningkatkan biaya produksi setiap komponen pada motor secara keseluruhan.
2. Perawatan yang Memerlukan Keterampilan Khusus
Perawatan pada sistem desmodromic memerlukan keterampilan khusus dan pemahaman yang lebih mendalam dibandingkan dengan sistem konvensional dengan pegas. Hal ini dapat membuat perawatan menjadi lebih sulit dan lebih mahal.
3. Berat yang Lebih Tinggi
Meskipun desainnya kompak, namun sistem desmodromic biasanya lebih berat dibandingkan dengan sistem pegas konvensional pada umunya. Sehingga hal tersebut dapat memengaruhi bobot total motor secara keseluruhan.
4. Potensi Kebisingan yang Lebih Tinggi
Beberapa motor desmodromic dapat menghasilkan suara yang lebih keras atau lebih khas, terutama selama perubahan kecepatan tinggi, hal ini bisa menjadi kekurangan terutama bagi pengendara yang lebih memilih motor dengan suara mesin yang lebih tenang.
5. Pemeliharaan yang Lebih Intensif
Meskipun desmodromic dapat mengurangi risiko floating valve, namun perawatan yang intensif masih diperlukan untuk menjaga performa optimal. Hal ini bisa meningkatkan biaya dan waktu yang diperlukan untuk pemeliharaan rutin.
Meskipun ada kekurangan tersebut, perlu diingat bahwa Ducati telah mengatasi sebagian besar masalah ini dengan teknologi yang terus berkembang. Bagi sebagian pengendara, keunikan dan performa tinggi yang ditawarkan oleh teknologi desmodromic dapat mengatasi kekurangannya.
Baca Juga:
Kesimpulan
Teknologi desmodromik pada motor Ducati memberikan sejumlah kelebihan yang mendorong performa tinggi dan kinerja yang responsif. Kontrol yang lebih akurat terhadap pembukaan dan penutupan katup menciptakan respons mesin yang cepat dan efisiensi pembakaran yang lebih baik.
Rentang putaran tinggi, kemampuan tuning yang tinggi, dan daya tahan terhadap putaran tinggi membuatnya ideal untuk motor sport. Pengurangan risiko floating valve dan kurangnya getaran mesin memberikan pengalaman berkendara yang lebih stabil dan nyaman.
Desain yang lebih kompak dan daya tahan komponen yang meningkat menambah nilai lebih pada sisi ketahanan dan fleksibilitas desain. Meskipun begitu, teknologi desmodromik juga memiliki kekurangan. Kompleksitas desain dan biaya produksi yang tinggi meningkatkan harga motor.
Perawatan yang memerlukan keterampilan khusus dan berat yang lebih tinggi dapat menjadi kendala bagi sebagian pengendara. Potensi kebisingan yang lebih tinggi dan pemeliharaan yang lebih intensif menambah aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan.
Meskipun demikian, seiring dengan inovasi terus-menerus, keunggulan teknologi desmodromik masih menjadi daya tarik utama bagi para penggemar Ducati yang mengutamakan performa dan pengalaman berkendara yang unik.
Demikianlah informasi dari motomotifo.com mengenai kelebihan dan kekurangan teknologi desmodromic yang dapat kami sampaikan. Semoga informasi tersebut diatas dapat bermanfaat bagi para pecinta otomotif, simak pula artikel lainnya terkait Cara Kerja Teknologi VVA Pada Motor Yamaha dan Kelebihan Dan Kekurangan Teknologi VVA Pada Motor Yamaha serta artikel otomotif lainnya.
FAQ
Apabila masih ada pertayaan terkait artikel kelebihan dan kekurangan teknologi desmodromic, silakan simak halaman FAQ berikut ini.
Teknologi desmodromic adalah sistem pengendalian katup yang digunakan oleh Ducati, di mana katup tidak hanya dibuka oleh cam (nok) pada saat dibutuhkan, tetapi juga ditutup oleh cam terpisah.
Kelebihan utama melibatkan kontrol yang lebih akurat terhadap katup, sehingga meningkatkan respons mesin, efisiensi pembakaran, dan kemampuan untuk beroperasi pada rentang putaran tinggi.
Ya, beberapa motor Ducati dengan desmodromic dapat menghasilkan suara yang lebih khas, terutama selama perubahan kecepatan tinggi, menambah karakteristik unik pada pengalaman berkendara.
Ya, perawatan desmodromic memerlukan keterampilan khusus dan pemahaman mendalam, yang dapat membuatnya lebih sulit dan mahal dibandingkan dengan sistem katup konvensional.
Ya, teknologi desmodromic dapat meningkatkan performa motor, terutama pada putaran tinggi, memberikan respons yang lebih cepat dan efisiensi pembakaran yang lebih baik.
Ducati tetap menggunakan desmodromic karena memberikan keunikan dan keunggulan dalam performa, serta menarik bagi penggemar yang menghargai karakteristik unik dari teknologi ini.